DENPASAR I SURYA Online - Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar Prof Dr Nyoman Darma Putra mengatakan, peliputan media massa di Indonesia tentang pariwisata hingga saat ini belum mampu mengemas tulisan pariwisata yang prorakyat.
“Saat ini tulisan atau beritanya lebih banyak yang prowisatawan. Belum ada satu media di Indonesia, baik cetak maupun elektronik yang benar-benar mengemas liputannya untuk prorakyat,” katanya di Denpasar, Minggu (5/6/2011).
Ia mengatakan, dilihat dari isi secara keseluruhan, seluruh tayangan atau liputan tentang pariwisata sangat dipadati dengan informasi bagi calon wisatawan. Liputan didominasi oleh informasi tentang destinasi, seperti keindahan, keunikan dan aktivitas yang bisa dilakukan.
“Isinya adalah puja puji keindahan dan keunikan destinasi, bujuk rayuan kepada calon wisatawan agar bisa datang dan merasakan keunikan destinasi tersebut,” katanya.
Dikatakan, dengan banyak perhatian yang diberikan oleh media massa terhadap destinasi tersebut sangat memungkinkan bahwa media tersebut sangat tidak prorakyat, tetapi lebih propariwisata.
Menurut Darma Putra yang juga pengamat media mengatakan, sudah saatnya tulisan atau liputan pariwisata harus prorakyat, selain pro-”tourism”. Karena keduanya tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Selain menyiapkan informasi destinasi sebanyak-banyaknya bagi wisatawan, tulisan perlu menyisipkan pemberitaan yang mengungkapkan tentang peran masyarakat setempat terhadap pengembangan destinasi atau kemajuan sektor tersebut.
“Media harus peka bila destinasinya banyak dikunjungi tetapi masyarakatnya tetap miskin atau hidup seadanya. Kalau kenyataan seperti itu, apa artinya perkembangan sektor pariwisata tersebut,” katanya.
No comments:
Post a Comment